Jakarta, Cinta yang hilang, ketidakcocokan, salah satu pihak terpikat pada orang lain menjadi hal yang sering di asosiasikan sebagai penyebab perceraian.
CELEBES TOP NEWS – Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Couple and Family Psychology kekerasan dalam rumah tangga, ketidaksetiaan, dan penyalahgunaan zat adalah tiga hal paling umum penyebab perceraian.
Psikolog Heather Z. Lyons, PhD mengatakan, pasangan yang berada dalam ketegangan bukan berarti mereka berpeluang lebih besar untuk bercerai dibanding pasangan yang tidak cemas dan tidak sering bertengkar.
Berikut beberapa hal lain yang dapat memicu perceraian seperti dilansir laman Womans Day.
Terlalu sayang di awal
Para peneliti di University of Texas, Austin, Amerika Serikat, menemukan bahwa sayang di awal yang sangat kuat bisa jadi pertanda perpisahan yang kuat juga kemudian hari. Jika rasa sayang dan perhatian pasangan berubah banyak di dua tahun pertama pernikahan, mereka cenderung akan berpisah.
Harapan yang tidak sesuai
Jika menikah dengan pikiran pasangan akan selalu ada dan bersama selama 24 jam, jelas kekecewaan yang didapatkan.
Pembahasan topik masa lalu mereka secara emosional dan fisik, hubungan orang tua mereka, tantangan komunikasi, serta keuangan sangat penting. Tanpa itu pasangan yang melewati masa sulit tidak punya pondasi kuat untuk melewati badai.
Gagal berkomunikasi
Komunikasi adalah kunci. Terpisah dan tidak bicara adalah dua hal yang kerap jadi alasan pasangan untuk berpisah.
Bicarakan hal-hal yang mungkin tidak ingin dibicarakan. Tentang tagihan, perasaan bahagia dan sedih. Miliki tujuan ketika bicara dengan pasangan.
Masalah keuangan
Jika tidak membicarakan keinginan, kemampuan, dan minat dalam berinvestasi sebelum menikah, masalah ini pasti akan segera muncul tak lama setelah menikah.
Mungkin salah satu ingin lebih banyak waktu bersama dan tidak ingin banyak bekerja, tapi berpikir butuh keamanan finansial.
Kepercayaan
Hal ini kerap dikaitkan dengan masalah komunikasi yang diabaikan. Jika pasangan tidak lagi jadi tempat yang aman, dan tidak merasa bisa menjadi rapuh dengan beralih percaya pada orang lain.
Selingkuh secara emosional lebih berdampak dibanding selingkuh fisik karena faktor kepercayaan.
Terbuka mengenai ketakutan, harapan, dan impian , bisa menjadi keintiman yang lebih dalam. [Celebestopnews.com]
Reporter : Kurnia
Penulis : Kurnia