• Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Celebes Top News
  • Home
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
    Layanan Kartu Sehat Bekasi Dihentikan

    Layanan Kartu Sehat Bekasi Dihentikan

    Komisi C DPRD DKI soal Rapat Komputer Rp 128 M, Bukan Rapat Tertutup

    Komisi C DPRD DKI soal Rapat Komputer Rp 128 M, Bukan Rapat Tertutup

    KA Bandara Adi Soemarmo Operasi 20 Desember 2019

    KA Bandara Adi Soemarmo Operasi 20 Desember 2019

    Kemenag Tarik Soal UAS Madrasah Aliyah Berkonten Khilafah

    Kemenag Tarik Soal UAS Madrasah Aliyah Berkonten Khilafah

    Guru Honorer di Jambi Ditangkap Polisi Terkait Pelecehan Seksual terhadap 7 Murid

    Guru Honorer di Jambi Ditangkap Polisi Terkait Pelecehan Seksual terhadap 7 Murid

    Usai Uji Coba Jumlah Penumpang LRT Jakarta Menurun

    Usai Uji Coba Jumlah Penumpang LRT Jakarta Menurun

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Game of Thrones
    • MotoGP 2017
    • eSports
    • Fashion Week
  • Teknologi
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Hukum
  • Politik
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Bola
No Result
View All Result
  • Home
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
    Layanan Kartu Sehat Bekasi Dihentikan

    Layanan Kartu Sehat Bekasi Dihentikan

    Komisi C DPRD DKI soal Rapat Komputer Rp 128 M, Bukan Rapat Tertutup

    Komisi C DPRD DKI soal Rapat Komputer Rp 128 M, Bukan Rapat Tertutup

    KA Bandara Adi Soemarmo Operasi 20 Desember 2019

    KA Bandara Adi Soemarmo Operasi 20 Desember 2019

    Kemenag Tarik Soal UAS Madrasah Aliyah Berkonten Khilafah

    Kemenag Tarik Soal UAS Madrasah Aliyah Berkonten Khilafah

    Guru Honorer di Jambi Ditangkap Polisi Terkait Pelecehan Seksual terhadap 7 Murid

    Guru Honorer di Jambi Ditangkap Polisi Terkait Pelecehan Seksual terhadap 7 Murid

    Usai Uji Coba Jumlah Penumpang LRT Jakarta Menurun

    Usai Uji Coba Jumlah Penumpang LRT Jakarta Menurun

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Game of Thrones
    • MotoGP 2017
    • eSports
    • Fashion Week
  • Teknologi
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Hukum
  • Politik
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Bola
No Result
View All Result
Celebes Top News
No Result
View All Result
Home Nasional

Usulan Mendagri Tito untuk Mengkaji Lagi Mekanisme Pilkada Sudah Benar

celebestopnews by celebestopnews
14 November 2019
in Nasional
0
Usulan Mendagri Tito untuk Mengkaji Lagi Mekanisme Pilkada Sudah Benar

Celebestopnews - Usulan Mendagri Tito untuk MengkajiLagi Mekanisme Pilkada Sudah Benar| Foto: Istimewa

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Line

JAKARTA – Gagasan Mendagri Tito Karnavian untuk mengkaji kembali mekanisme pemilihan kepala daerah (pilkada) sudah benar. Karena kalau proses pilkada tetap dipertahankan, dengan mengatasnamakan demokrasi, justru mencederai demokrasi itu sendiri.

CELEBES TOP NEWS – Hal ini disampaikan inisiator Gerakan Masyarakat Sipil untuk Pemilu Bersih Adhie M Massardi dalam keterangan tertulisnya, Kamisi (14/11/2019).

Menurut Adhie, pilkada langsung yang memakai “resep UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah” adalah “malpraktek politik” paling merugikan rakyat Indonesia. Selain prosesnya menguras energi rakyat dan berbiaya sangat besar, hasilnya jauh panggang dari api.

Baca Juga

Sekolah Tiga Hari Jadi Kontroversi Kak Seto Bilang Ada Salah Persepsi

Sekolah Tiga Hari Jadi Kontroversi Kak Seto Bilang Ada Salah Persepsi

6 Desember 2019
KMA 982 Cacat Hukum dan Melompat Terlalu Jauh

KMA 982 Cacat Hukum dan Melompat Terlalu Jauh

6 Desember 2019
Idham jawab Bismillahi Tawakaltu Ditunjuk Jadi Kapolri

Kapolda Sumut, Sulteng, Hingga Papua Barat Diganti

6 Desember 2019
Menkominfo Belum Mediasi Helmy Yahya dan Dewas TVRI

Menkominfo Belum Mediasi Helmy Yahya dan Dewas TVRI

6 Desember 2019

Indikasi pilkada langsung tidak produktif bagi bangsa ini, sebenarnya sudah bisa dilihat sejak langkah pertama. Bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Prof Dr Syaukani Hasan Rais, SE, MM alias Pak Kaning, adalah produk pilkada langsung perdana yang juga masuk dalam daftar ‘kloter’ (kelompok tersangka) pertama kepala daerah yang dijerat KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).

Baca Juga  Fraksi PPP Tak Setuju Larangan Nyalon Bagi Mantan Koruptor

“Kalangan elite dan intelektual kita selama ini memang banyak yang salah dalam mendiagnosa persoalan bangsa. Akibatnya, tentu saja, terapinya, treatment-nya juga sudah pasti salah. Menghasilkan ‘malpraktek politik’ yang dampaknya merugikan kesehatan negara dan bangsa Indonesia,” kata jubir presiden era Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) ini.

Terkait pilkada langsung, menurut tokoh Gerakan Indonesia Bersih (GIB) ini, proses kelahirannya diwarnai euforia liberalisasi politik kelompok elite (politik) baru, dengan kedok “membebaskan” penentuan pejabat publik dari genggaman partai politik yang korup yang menghegemoni penuh ruang-ruang di lembaga perwakilan rakyat (daerah).

Padahal dalam prakteknya, pilkada langsung yang menafikan konsensus bangsa Indonesia yang diabadikan dalam sila ke-4 Pancasila (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan) itu, meskipun dibuka celah kecil untuk calon independen, tapi pintu utama penentu lahirnya pejabat publik tetap berada di tangan parpol.

Akibatnya, pilkada langsung menyulap demokrasi menjadi very very high cost (biaya ultra tinggi) dua kali lipat lebih. Karena selain kandidat tetap harus mengeluarkan uang untuk membeli “tiket” pilkada ke parpol, ia juga harus belanja sosial yang bisa jadi lebih mahal: untuk membayar lembaga survei, sosialisasi ke seluruh para pemilih di seluruh pelosok dapil (daerah pemilihan), membayar saksi, tim kampanye, serangan fajar, dll.

Baca Juga  Stafsus Jokowi Digaji Rp51 Juta PPP: Mereka Punya Kemampuan

Mereka tak pahami bahwa hakikat mekanisme demokratis dalam konteks pilkada sebenarnya adalah adanya transparansi, keterbukaan dalam penjaringan kandidat, dan akuntabilitas serta kredibilitas pelaksanaan pemilihannya. Bukan sekedar dipilih oleh sebanyak-banyaknya orang.

“Saya percaya Mendagri Tito Karnavian akan melakukan diagnosa (kajian) yang benar dan komprehensif, sehingga punya resep yang lebih tepat dalam membenahi pilkada kita. Bukan lagi sekedar mempersoalkan mekanisme (cara) memilihnya, karena dalam masyarakat yang multi-heterogen seperti Indonesia, jauh lebih penting menentukan siapa yang layak dipilih dibandingkan dengan menentukan cara memilihnya.”

“Secara akal sehat, dua pasangan calon (paslon) atau lebih yang semuanya lolos melalui mekanisme yang kotor, dipilih dengan cara apa pun, bisa dipastikan akan menghasilnya paslon yang kotor. Sebaliknya, sejumlah kandidat yang melewati proses yang sehat, dipilih dengan cara apa pun akan menghasilkan kandidat yang juga sehat.”

“Jadi kalau Mendagri Tito dengan kewenangan konstitusionalnya fokus dalam menentukan paslon yang layak dipilih, misalnya dengan mewajibkan semua parpol menggelar konvensi (pilkada) yang transparan, dan bisa dipertanggungjawabkan akuntabilitas serta kredibilitasnya, dipilih para anggota DPRD sambil tutup mata pun hasilnya, insya Allah, akan membawa berkah bagi rakyat di daerah.”

Baca Juga  Pilkada AS Demokrat Ungguli Republik di Dua Negara Bagian

“Benar, yang akan menolak secara lantang gagasan Mendagri Tito ini adalah kelompok-kelompok kepentingan, terutama para akademisi penyelenggara biro survei, yang lahan utama bisnisnya pilkada langsung. Kelompok mereka itulah yang tempo hari menggalang opini menolak pilkada tak langsung.”

Opini yang mereka galang itulah yang kemudian bikin gentar Presiden (ketika itu) Susilo Bambang Yudhoyono. Sehingga untuk meredamnya, dia terbitkan dua peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu). Perppu Nomor 1 Tahun 2014 untuk melikuidasi UU Nomor 22 Tahun 2014, dan Perppu Nomor 2 Tahun 2014 yang berisi perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2014, yang membuat pilkada tetap digelar langsung.

“Jadi pilkada langsung atau tidak langsung akan ditentukan oleh hal yang sama. Maka pilihan tergantung pada Mendagri Tito, mau mendengarkan suara mereka atau mendengarkan kehendak rakyat yang ingin memiliki kepala daerah yang membawa berkah,” tandasnya. [Celebestopnews.com]

Reporter: Damar
Editor: Galuh Fauzi

Tags: #AdhieMMassardi#MendagriTitoKarnavianAdhie-M-MassardiMendagri-Tito-KarnavianPilkada
Share27Tweet15SendShare
Previous Post

Napoli Tidak Dijual Kecuali Dengan Harga € 900 juta

Next Post

Titik Banjir Bekasi Diklaim Berkurang tapi Tipis

celebestopnews

celebestopnews

Next Post
Titik Banjir Bekasi Diklaim Berkurang tapi Tipis

Titik Banjir Bekasi Diklaim Berkurang tapi Tipis

Calon Hakim Agung Artha: Hukuman Mati Tepat Untuk Bandar Narkoba

Calon Hakim Agung Artha: Hukuman Mati Tepat Untuk Bandar Narkoba

Larang Mantan Terpidana Kasus Korupsi Ikut Pilkada, KPU Dinilai Aneh

Larang Mantan Terpidana Kasus Korupsi Ikut Pilkada, KPU Dinilai Aneh

ADVERTISEMENT

Media Sosial

  • 1.1k Fans
  • 35 Followers
  • 1.2k Followers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Wisatawan di Pantai Aceh Timur Diusir Ratusan Santri

Wisatawan di Pantai Aceh Timur Diusir Ratusan Santri

11 November 2019
DPR bakal Merevisi UU Pramuka, Ini Alasannya

DPR bakal Merevisi UU Pramuka, Ini Alasannya

4 Desember 2019
Saksikan Link Live Streaming Lokomotiv Moscow vs Juventus, Liga Champions 2019/2020

Saksikan Link Live Streaming Lokomotiv Moscow vs Juventus, Liga Champions 2019/2020

6 November 2019
Saksikan Link Live Streaming Liverpool vs Manchester City, Liga Inggris 2019/2020

Saksikan Link Live Streaming Liverpool vs Manchester City, Liga Inggris 2019/2020

10 November 2019
Rizieq Serang BPIP, Ini Kata Ngabalin

Rizieq Serang BPIP, Ini Kata Ngabalin

41
Erick Usulkan Empat Nama Calon Wamen BUMN

Erick Usulkan Empat Nama Calon Wamen BUMN

38
Tjahjo Minta Tito Jaga Stabilitas Daerah

Tjahjo Minta Tito Jaga Stabilitas Daerah

33
Kini Baiq Nuril Ditunggu di Istana

Kini Baiq Nuril Ditunggu di Istana

29
Ditanduk Sappeh Kerab Kalteng Putra Terbenam di Dasar Klasemen

Ditanduk Sappeh Kerab Kalteng Putra Terbenam di Dasar Klasemen

6 Desember 2019
Sekolah Tiga Hari Jadi Kontroversi Kak Seto Bilang Ada Salah Persepsi

Sekolah Tiga Hari Jadi Kontroversi Kak Seto Bilang Ada Salah Persepsi

6 Desember 2019
KMA 982 Cacat Hukum dan Melompat Terlalu Jauh

KMA 982 Cacat Hukum dan Melompat Terlalu Jauh

6 Desember 2019
Aliran Dana Skandal Garuda Indonesia Capai Rp 100 Miliar

Aliran Dana Skandal Garuda Indonesia Capai Rp 100 Miliar

6 Desember 2019

Recent News

Ditanduk Sappeh Kerab Kalteng Putra Terbenam di Dasar Klasemen

Ditanduk Sappeh Kerab Kalteng Putra Terbenam di Dasar Klasemen

6 Desember 2019
Sekolah Tiga Hari Jadi Kontroversi Kak Seto Bilang Ada Salah Persepsi

Sekolah Tiga Hari Jadi Kontroversi Kak Seto Bilang Ada Salah Persepsi

6 Desember 2019
KMA 982 Cacat Hukum dan Melompat Terlalu Jauh

KMA 982 Cacat Hukum dan Melompat Terlalu Jauh

6 Desember 2019
Aliran Dana Skandal Garuda Indonesia Capai Rp 100 Miliar

Aliran Dana Skandal Garuda Indonesia Capai Rp 100 Miliar

6 Desember 2019

Celebes Top News

Celebes Top News

Portal Berita Terkini

Follow Us

Browse by Category

  • Bola
  • Daerah
  • Download Apps
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • Hukum
  • Internasional
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Otomotif
  • Politik
  • Teknologi
  • Video
  • Wiki

CTN TV Streaming

Recent News

Ditanduk Sappeh Kerab Kalteng Putra Terbenam di Dasar Klasemen

Ditanduk Sappeh Kerab Kalteng Putra Terbenam di Dasar Klasemen

6 Desember 2019
Sekolah Tiga Hari Jadi Kontroversi Kak Seto Bilang Ada Salah Persepsi

Sekolah Tiga Hari Jadi Kontroversi Kak Seto Bilang Ada Salah Persepsi

6 Desember 2019
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

© 2019 CelebesTopNews.com

No Result
View All Result
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Sains & Tekno
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Bola
  • Download Apps

© 2019 CelebesTopNews.com