SURABAYA, 42 hari menjelang pesta demokrasi berbagai hasil survei mulai bergulir. Survey Roy Morgan menyebutkan bahwa Paslon Nomer urut 01 mendapatkan angka elektabilitas sebanyak 58% sementara nomor urut 02 hanya 42%. Hasil Survei LSI Kubu Jokowi – Ma’ruf Amin memiliki elektabilitas 58,7 % dan Prabowo – Sandi 30,9%.
CELEBES TOP NEWS – Elektabilitas yang dilakukan Morgan dan LSI mungkin tidak jauh berbeda terhadap hasil Jokowi – Ma’ruf Amin, namun ada perbedaan hasil pada survei yang dilakukan oleh PolMark.
Posisi Petahana masih berada diatas posisi Prabowo – Sandi namun sayangnya posisi petahana Paslon 01 masih sangat rawan mengingat hasil elektabilitas dibawah 50% tepatnya hanya sebesar 40,4 persen. Menurut Eep Saifuloh Petahana sedang dihukum rakyat.
“Berdasar pengalaman saya melakukan survei di pilpres maupun pilkada selama 10 tahun, jika elektabilitas petahana jauh di bawah 50 persen menunjukkan dia sedang dihukum oleh rakyat,” ujar Eep.
Angka 40,4 Persen didapatkan oleh Tim Survei PolMark bekerjasama dengan Partai Amanat Nasional dan dilakukan di 73 Dapil Pemilu dengan responden sebanyak 35.000 selama kurun waktu 5 bulan ( Oktober 2018 – Februari 2019).
Untuk Kubu 02 Prabowo – Sandi hanya memperoleh angka elektabilitas sebesar 25,2 persen dan 33,8 Persen belum menentukan pilihannya. Hal ini dipaparkan oleh Eep diacara Forum Pikiran, Akal dan Nalar di Hotel Mercure Surabaya, Selasa (5/3/019).
Eep mengatakan seharus kubu petahana angka elektabilitasnya lebih tinggi karena sudah melakukan kampanye selama 4 tahun bekerja.
“Hukuman berikutnya dia tidak dipilih oleh rakyat saat pencoblosan,” ujar Eep.
Indikator posisi Jokowi dikatakan rawan bisa dilihat dari tingkat kesetiaan pemilih. Pemilih Jokowi yang sudah mantap atau tidak berpindah hanya 31,5 Persen, Pemilih Prabowo yang mantap 33,8 persen. Sementara itu ada 48,0 persen yang belum menentukan pilihannya dan dalam waktu yang singkat kedua kubu masih bisa memperebutkan suara tersebut. [Celebestopnews.com]
Penulis: Maria Olivia