JAKARTA, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan pemerintah provinsi bakal lebih dulu mengusulkan pembangunan kereta cepat ringan atau light rail transit (LRT) ketimbang MRT.
CELEBES TOP NEWS – “Warga Jawa Timur kepingin LRT. Kalau MRT sebenarnya juga kepingin, tapi terlalu mahal,” kata Khofifah di Plenary Hall Jakarta Covention Center, Jakarta, Minggu 15/9/2019.
Pemerintah provinsi Jatim telah membandingkan indeks pengeluaran per kilometer untuk MRT dan LRT. Hasilnya, MRT jauh lebih mahal ketimbang LRT berdasarkan studi yang dilakukan.
Ongkos konstruksi MRT dapat mencapai Rp 1,2 triliun. Sedangkan pembangunan LRT tiga kali lebih murah, yaitu Rp426 miliar.
Pemprov berkali-kali membicarakan pembangunan LRT kepada Kementerian Perhubungan. Pihaknya juga telah merapatkan rencana proyek ini dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
“Kami komunikasikan kepada Kemenko Perekonomian karena LRT akan berkontribusi memberikan dampak pertumbuhan ekonomi daerah,” ungkap Khofifah
Provinsi Jawa Timur juga meminta bantuan Bank Indonesia untuk menghitung besaran investasi tersebut, namun belum final.
Rencana pembangunan LRT juga masih menunggu peraturan presiden atau perpres diteken oleh Presiden Joko Widodo.
Meski rencana pembangunan transportasi massal berbasis rel layang itu hijau, Khofifah menyebut telah ada tiga investor sudah menginginkan
Calon penanam modal itu di antaranya berasal dari Prancis, Cina, dan London. “Kalau Jepang, sepertinya Pak Emil (Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak) yang komunikasi karena beliau kan lulusan Jepang. Saya serahkan ke Pak Emil,” ujar Khofifah.
“nanti Surabaya akan menjadi Megapolitan Cosmo politan karena ini masuk prioritas yg kita usulkan ini detail sekali,” ujarnya. [Celebestopnews.com]
Reporter: Az -Zahra
Editor: Maria olivia