PALEMBANG, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru bertolak ke Malaysia untuk dilantik sebagai Ketua Paguyuban Sekretariat Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Indonesia ketika kualitas udara dalam kategori berbahaya akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
CELEBES TOP NEWS- Dalam agenda kegiatan, Herman Deru dijadwalkan bertemu Ketua Menteri Malaka Tuan Adly bin Zahan pada pukul 11.45 waktu Malaysia. Dia kemudian direncanakan meninjau Rumah di Taman Mini Malaysia dan ASEAN di Kota Anyer Keroh, Malaka hingga pukul 15.30 waktu setempat.
Merujuk dari pantauan konsentrasi PM10 di situs BMKG, pm10 di Palembang menyentuh 632,06 mikrogram per meter kubik pada pukul 07.00-08.00 dan masuk kategori berbahaya.
Kemudian, berdasarkan pantauan satelit Lapan, terdeteksi 675 titik panas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada Minggu (22/9). Terbanyak berada di Musi Banyuasin dengan 228 titik api dan 114 titik api di Ogan Komering Ilir.
Bahkan, ada 18 jadwal penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badarddin II, Palembang terpaksa ditunda lantaran asap yang begitu pekat.
Sikap Herman juga cenderung bertentangan dengan ucapannya sendiri beberapa waktu lalu. Kala itu, dia meminta para kepala daerah level bupati dan wali kota di Sumsel agar tidak melakukan perjalanan dinas ke luar daerah atau luar negeri selama karhutla belum benar-benar tuntas.
Mengenai hal itu, Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya mengatakan, kepergian gubernur ke Malaysia bukan dalam rangka kunjungan kerja, melainkan undangan. Menurutnya, perjalanan dinas dengan memenuhi undangan ke luar negeri adalah dua hal yang berbeda.
“Bukan ke luar negeri, undangan dari Melayu Raja Kelantan. Dalam agenda Paguyuban DMDI,” ujar Mawardi. [Celebestopnews.com]
Reporter Nadipati
Editor Hendrata Yudha