Jakarta – Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Jan S Maringka menyatakan, Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan (TP4) yang dibentuk Kejaksaan Agung pada 2015 lalu, berhasil mengawal dana pembangunan. Maringka menyebut, keberadaan tim ini dinilai efektif mencegah praktik korupsi.
Celebes Top News -Menurut Ketua umum Iluni Sekolah Pascasarjana Universitas Indonesia Audrey Tangkudung kepada redaksi Celebes Top News Jumat (20/09/2019), keberhasilan dari Jamintel itu menunjukan kinerja dan profesionalisme korps Adhyaksa itu.
Lebih lanjut Audry menambahkan sukses story dari para tokoh nasional dan juga aparatur penegak hukum, dapat menjadi bahan acuan bagi civitas akademika untuk turut andil dalam bidang keilmuan menemukan formula atau solusi bagi kemajuan bangsa dan Negara ini.
“Tentu saja hal itu menjadi modal bagi kita Iluni SPs-UI dan civitas akademika secara luas untuk turut andil dalam keilmuannya mendorong kemajuan bangsa dan negara ini,” imbuh Audry.
Sebelumnya pada Kamis (19/09) bertempat di Kampus UI Salemba, Jaksa Agung Muda Intelijen Jan S Maringka dalam kuliah umum kebangsaan yang diprakarsai Iluni SPs-UI menjelaskan bahwa tim ini Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan (TP4) yang dibentuk Kejaksaan Agung ini, baru bekerja efektif sejak tahun 2016. Sejak itu, sejumlah instansi, BUMN, dan BUMD banyak mengajukan kerjasama agar semua pekerjaan yang dilakukan mendapat pengawasan dari TP4. Antusiasme itu terbukti dengan meningkatnya jumlah dana yang diawasi.
“Pada tahun 2016, pengawalan dan pengamanan yang dilakukan oleh TP4 mencapai 1.903 kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp. 109,6 triliun,” ungkapnya.
Tahun 2017, sambung Maringka, kegiatan pengawalan dan pengamanan TP4 meningkat 5 kali lipat menjadi 10.270 kegiatan dengan total anggaran mencapai Rp 977 triliun atau meningkat 8 kali lipat dari tahun 2016.
“Pada tahun 2018, jumlah pekerjaan yang diawasi sebanyak 5.032 dengan total anggaran Rp 605,3 triliun. Sedangkan pada tahun 2019, pada semester pertama terdapat 1.898 proyek yang diawasi dengan nilai Rp 94,6 triliun,” papar dia.
Besarnya jumlah dana yang diawasi, menurutnya menunjukkan adanya sinergi antara penyelenggara pemerintahan dan aparatur penegak hukum. Tentu ini akan berdampak positif karena paradigma yang dipakai tidak lagi menunggu terjadinya pelanggaran, melainkan pengawasan sejak dari awal.
TP4 ini, lanjutnya, bekerja untuk mengawal dan membantu penyerapan anggaran agar tepat sasaran dalam pelaksanaan pembangunan.
“Jadi sekarang harus dibalik. Bukan penindakan dan pemidanaan yang diutamakan, tetapi asistensi. Kita bersama-sama mewujudkan pembangunan yang tepat sasaran dan tepat anggaran,” tukasnya. [Celebestopnews.com]
Reporter: Wahab Abd
Editor: Jar