PYONGYANG – Korea Utara, Senin (11/11/2019), menuduh Amerika Serikat dan Korea Selatan sebagai pihak yang mencegah kemajuan menuju perdamaian di kawasan Semenanjung Korea, dalam pidatonya di PBB.
CELEBES TOP NEWS – Berbicara di depan Majelis Umum PBB, Duta Besar Korea Utara, Kim Song, menyoroti sikap Pyongyang yang belum melakukan uji coba senjata nuklir atau rudal jarak jauh selama lebih dari 20 bulan–sebuah moratorium yang sering dipuji oleh Presiden Donald Trump.
“Ini adalah ekspresi paling jelas dari niat baik dan toleransi tulus kami untuk memenuhi keinginan universal masyarakat internasional untuk perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea,” ujarnya seperti dilansir Channel News Asia, Selasa (12/11/2019)
Dia menambahkan, “Situasi Semenanjung Korea belum melepaskan diri dari lingkaran setan ketegangan yang memburuk, yang sepenuhnya disebabkan oleh provokasi politik dan militer yang dilakukan oleh AS.”
Dia menuduh Washington menggunakan kebijakan permusuhan anakronistis terhadap Korea Utara.
Kim Song juga menuduh Korea Selatan ‘berperilaku ganda’ dengan memodernisasi militernya pada saat yang sama.
Trump memuji hubungannya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan menyuarakan harapan untuk kesepakatan penting yang berpotensi mengakhiri program nuklir Pyongyang.
Tetapi hanya sedikit kemajuan yang terlihat sejak pertemuan puncak Februari di Hanoi, Vietnam, berakhir tanpa kesepakatan.
Kedua negara mengadakan pembicaraan tingkat kerja bulan lalu di Swedia, tempat Korea Utara kembali mengecam sikap AS, meskipun Washington menawarkan penilaian yang lebih optimis.
Korea Utara telah berupaya melakukan upaya-upaya mengakhiri sanksi-sanksi yang melilitnya tetapi Amerika Serikat bersikeras Pyongyang pertama-tama harus mengambil langkah denuklirisasi yang nyata. [Celebestopnews.com]
Reporter :/AFP
Editor: Galuh Fauzi