Jakarta – WHO mencatat peningkatan kasus campak terbesar terjadi di sejumlah negara Eropa seperti Jerman. Peningkatan tersebut melonjak hingga 30 persen jika dibandingkan dengan tahun 2017.
CELEBES TOP NEWS – Peningkatan kasus campak merupakan fenomena global dengan penyebab yang saling berbeda untuk setiap kawasan.
Campak adalah penyakit menular yang menyebabkan diare berat, radang paru-paru, dan gangguan penglihatan.
Direktur Imunisasi, Vaksin dan Biologis WHO Martin Friede mengatakan bahwa pegiat medis membuat tuduhan terhadap vaksin tanpa bukti . Hal ini secara tidak langsung berdampak pada keputusan orangtua untuk mengimunisasi anak.
Klaim tak berdasar itu menyebutkan korelasi antara campak dengan Autisme. Klaim tersebut telah tersebar di media sosial sehingga menimbulkan gerakan antivaksin.
Peningkatan kasus campak di Venezuela disebabkan oleh krisis politik dan ekonomi yang memicu inflasi besar-besaran. Hal ini berujung dengan ketersediaan vaksin yang terbatas.
Yang lebih mengkhawatirkan menurut Friede adalah adanya transmisi campak di negara -negara yang sebelumnya jarang terserang wabah campak.
Berdasarkan pedoman WHO, pencegahan campak membutuhkan 95 persen cakupan dari dosis pertama vaksin.
Kini cakupan vaksin hanya mencapai 85 persen selama beberapa tahun terakhir . Negara seperti Afrika memiliki tingkat cakupan vaksin sebesar 70 persen pada tahun 2017 lalu. [Celebestopnews.com]
Penulis : Kurnia