JAKARTA, Energi terbarukan disimpulkan bukan lagi isu yang eksklusif menyusul hasil survei terhadap persepsi anak muda. Hasil survei yang digalang Koaksi Indonesia dengan laman petisi daring Change.org menunjukkan bahwa anak muda usia 17-30 tahun sudah awas pada isu energi terbarukan.
CELEBES TOP NEWS – Survei berhasil menjangkau 34 provinsi di seluruh Indonesia. Responden usia 17 sampai 30 tahun sebesar 67,6 persen. Sementara 50,6 persen responden berjenis kelamin laki-laki dan 49,4 persen berjenis kelamin perempuan.
Isnaini Fajar, analis Change.org kepada Celebestopnews.com Rabu (18/09/2019) menjelaskan bahwa para responden menyebutkan jenis sumber energi terbarukan adalah matahari (23,8 persen), bioenergi (22,4 persen), angin (19,7 persen), air (18,6 persen), dan panas bumi (15,2 persen). Kesimpulan itu diperoleh dari survei selama 40 hari pada kurun 2 Mei-10 Juni 2019 melalui daring.
Sementara itu, Juris Bramantyo, Manajer Kampanye Koaksi Indonesia, mengatakan isu energi terbarukan sangatlah diperhatikan menurutnya kampanye energi terbarukan disambut dan diterima dengan baik oleh masyarakat.
Lebih lanjut dijelaskan responden yang berusia di bawah 20 tahun lebih banyak memilih bioenergi sebagai sumber energi terbarukan. Sedangkan kalangan berusia 21 hingga 30 tahun memilih matahari.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa responden paling banyak mendapatkan informasi seputar energi terbarukan melalui media daring (23,5 persen), televisi (17 persen), Youtube (15,8 persen), melihat langsung (12,3 persen), Instagram (9,7 persen), dan media cetak (7,8 persen).
Koaksi Indonesia merasa senang karena mereka sedang fokus mengkampanyekan dan mengawat target pemerintah dalam menerapkan energi terbarukan. Hal itu sudah dikerjakan selama setahun terakhir.
“Kampanye ini untuk membangun narasi positif dan mengajak publik berkolaborasi agar mereka mampu berperan aktif dalam mendukung transformasi energi di Indonesia,” tuturnya.
Juris menambahkan bahwa untuk memahami persepsi anak muda terhadap energi terbarukan ini perlu ditindaklanjuti dengan mengajak mereka untuk terjun ke isu ini. Mereka bisa masuk ke industri dan bisnis yang ramah lingkungan.
” Disini penting peran media karena para responden mendapat informasi energi terbarukan dari media daring. Energi terbarukan juga menjadi bahasan berbagai kalangan, dari anak putus sekolah hingga mereka yang berpendidikan hingga S2 dan dari beragam latar belakang profesi,” katanya
“Jadi dapat dikatakan bahwa isu energi terbarukan merupakan hal yang sudah banyak diketahui orang dan tidak lagi eksklusif yang hanya dibicarakan di rapat-rapat penting,” pungkas juris. [Celebestopnews.com]
Reporter: Nadia Nasution
Editor: Jar