JAKARTA, Belum hilang sulitnya bagaimana menangani pengungsi asing dan mendorong mereka keluar penampungan di Kalideres, Jakarta Barat. Kini para pengungsi pencari suaka itu justru kembali ke tempat penampungan.
CELEBES TOP NEWS – Dari 1.500 pengungsi yang sebelumnya ditampung sejak 14 Juli silam, hanya bersisa 300an orang saat Pemprov DKI menetapkan penghentian bantuan pada 31 Agustus. Namun, kini para pengungsi yang sudah diberikan uang bantuan kembali datang dan jumlahnya kembali membengkak menjadi 500 orang.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta Taufan Bakri menyebut kembalinya para pengungsi dilatarbelakangi kesalahan pemahaman terhadap berita-berita yang beredar yang memuat pernyataan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK).
Sebelumnya pada 4 September lalu Wapres meminta agar Kementerian Sosial akan mencari tempat yang layak bagi pengungsi asing dan bekerja sama dengan badan PBB untuk imigran, UNHCR.
“Iya, pertama begini, karena ada statement dari Wapres tentang adanya fasilitasi oleh sosial akan memberikan tempat kepada para pengungsi. Akhirnya datang,” kata Taufan, Jumat (13/9/2019).
Taufan memastikan banyak pengungsi yang sudah mendapatkan bantuan dana dari UNHCR agar bisa mendapat tempat tinggal dan keluar dari lokasi penampungan ikut kembali ke Kalideres karena salah pemahaman terhadap berita itu.
Padahal menurutnya belum ada keputusan resmi bahwa Pemprov DKI ditunjuk untuk menyediakan asetnya bagi tempat tinggal sementara bagi para pengungsi. Hingga kini pemerintah pusat belum memutuskan nasib para pencari suaka asing itu. Taufan menegaskan bantuan dari Pemprov DKI telah berhenti.
“Tidak ada. Hanya listrik dan air itupun sedikit-sedikit,” ungkapnya.
Taufan menyebut pihaknya tidak kuasa menolak para pengungsi. Karena jika pengungsi diusir atau dipaksa keluar ia khawatir akan disebut melanggar HAM.
“Bukan nggak bisa nolak. Kalau kita dorong dia, nanti kena HAM,” dalihnya. [celebestopnews.com]
Reporter: Wulan
Editor: Galuh Fauzi