JAKARTA, Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 jangan dipilih berdasarkan integritas belaka. Apalagi hanya mengusai soal teknis semata, tetapi pimpinan yang memiliki keberanian dalam menindak dan memberantas praktek korupsi di Indonesia.
CELEBES TOP NEWS – Pernyataan itu disampaaikan pengamat Politik Exposit Strategic Arif Susanto dalam diskusi di Kantor Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Matraman, Jakarta Pusat, Minggu (1/9/2019).
“Integritas dan keberanian, meruapakan dua hal yang saya pikir sudah lama absen dalam pengelolaan negara kita. Kita butuhkan tidak hanya orang-orang yang berintegritas, tapi kita juga butuh orang yang berani,” ujar Arif.
Ia memaklumi bahwa manusia setengah dewa tidak pernah ada. Lantaran itulah, Arif menekankan keberanian sebagai tolak ukur dalam memilih pimpinan KPK yang menurutnya haruslah berfigur luar biasa atau extra ordinary.
“Itu hanya analogi kita untuk menunjukkan bahwa komisioner KPK itu memang harus extraordiner,” ujar Arif.
Menurutnya, panitia seleksi calon pimpinan (Pansel Capim) KPK saat ini hanya berfokus pada kemampuan teknis di dalam menjaring pimpinan lembaga anti rasuah tersebut. Tak heran, lanjut Arif, bila kemudian banyak Capim KPK yang kemudian berasal dari institusi penegak hukum, yakni kepolisian dan kehakiman.
“Jadi saya tidak ragu mengatakan tampkanya pansel berfokus pada kemampuan teknis, tentu kalau kemampuan teknis penegakkan hukum kita enggak ragu dengan polisi dan jaksa, mereka paling paham di antara kita semua,” imbuhnya.
Padahal, lanjut Arif, memilih komisioner KPK tidak hanya sekedar memilih orang yang memiliki pemahaman dan pengalaman hukum yang baik. Untuk itu, ia kemudian mempertanyakan apakah polisi maupun hakim tersebut memiliki kapasitas yang mumpuni, di tengah tingginya skeptisisme masyarakat terhadap institusi penegakkan hukum dalam memberantas korupsi.
Ia pun berharap agar sembilan anggota Pansel Capim KPK tidak lantas membutakan diri terhadap hal-hal yang sifatnya di luar kemampuan teknis di dalam menjaring calon pimpinan KPK.
“Pansel jangan sampai membutakan diri terhadap hal-hal diluar kemampuan teknis. Ini kritik kita terhadap Pansel,” pinta dia. [celebestopnews.com]
Reporter: Damar
Editor: Galuh Fauzi