Jakarta, – Provinsi Papua dan Papua Barat sempat memanas dengan aksi demonstrasi beberapa waktu lalu menyusul dugaan rasisme di asrama mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.
CELEBES TOP NEWS – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyebut bahwa kerusuhan Papua dan Papua Barat dilakukan oleh kelompok separatis yang ingin memisahkan diri dari negeri ini. Salah satunya, kelompok yang terafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.
Menhan Ryamizard Ryacudu menduga ada kelompok lain yang berafiliasi dengan ISIS di Papua tersebut muncul sejak beberapa hari lalu. Kendati demikian, menurutnya, jumlah ISIS di Papua sedikit. Namun mereka ikut mengambil kesempatan dalam kerusuhan yang terjadi.
“Sebagai catatan, terdapat kelompok lain yang berafiliasi dengan ISIS telah menyerukan jihad di tanah Papua. Nah, ini lagi kesempatan, ikut nimbrung. Bila perlu dia gabung dengan mereka menjadikan kita musuh bersama,” kata Ryamizard di Jakarta, seperti dikutip dari Vivanews, (6/9/2019).
Menurut Ryamizard ada tiga kelompok lain yang diduga ikut terlibat dalam peristiwa kerusuhan di Papua. Mereka, yakni kelompok pemberontak bersenjata, kelompok pemberontak politik dan kelompok pemberontak klandestin.
Ryamizard mengatakan bahwa kelompok pemberontak Papua merdeka saat ini telah membentuk tentara baru yang merupakan gabungan tiga kelompok tadi. Nama kelompok tentara baru, yakni West Papua Army. Tak cuma West Papua Army, ada juga Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat.[celebestopnews.com]
Reporter : Faisal Ali
Editor : Rivo Labbaika