JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menginginkan alokasi APBD lebih besar untuk rakyat di daerah dibandingkan untuk aparatur daerahnya.
CELEBES TOP NEWS – Hal ini berkaitan dengan fakta masih banyak daerah yang justru terbalik. Dalam arti porsi terbesar APBD untuk aparatur dan hanya menyisakan sedikit untuk pembangunan bagi rakyatnya.
“Faktanya ada daerah yang program pembangunan yang menyentuh masyarakat itu tidak sampai 20% dialokasikan dalam APBD nya. Sementara untuk aparaturnya 50 persen bahkan sampai 60 persen. Padahal harusnya terbalik. Program yang untuk menyentuh masyarakatnya harus jauh lebih besar dibanding untuk aparaturnya, kira-kira gitu,” kata Tito dalam acara di Hotel Borobudur, Selasa (26/11/2019).
Dibagian lain Tito menegaskan kembali pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa setiap program yang dibuat haruslah menyentuh ke masyarakat. Jangan hanya membuat program saja tanpa output.
“Dalam bahasa Bapak Presiden jangan membuat program hanya sent. Tapi program itu benar-benar ‘delivered’, artinya dirasakan menyentuh masyarakat. Pembangunan tepat sasaran,” kata dia.
Maka dalam evaluasi RAPBD 2020, Tito mengaku akan ada variabel yang dilihat. Di antaranya anggaran affirmative action seperti untuk kesehatan dan pendidikan.
“Nanti kita kan memiliki variabel-variabel untuk mengukur. Misalnya masalah pendidikan itu 20%, masalah kesehatan 15%. Nah ini affirmative action harus dikerjakan,” tegas dia. [Celebestopnews.com]
Reporter : Hari
Editor : Mas Tono